Pages

Selasa, 19 Juli 2011

Pesan 4 tahun yang lalu

Sorry kebalik

Ini halaman kedua


Yaa gambar di atas tadi adalah pesan mamah dan papah saya empat tahun yang lalu.. Kurang lebihnya isinya begini:
1. Belajar yang giat
2. Istirahat yang cukup
3. Jaga kesehatan
4. Jaga pergaulan
5. Jaga diri dari pergaulan bebas
6. Rajin ibadah + berdoa
7. Jadi orang yang ramah
8. Jadi orang yang sukses
9. Jadi orang yang sabar
10. Jadi orang yang suka menolong
11. Jadi orang yang peduli sepanjang tidak mengganggu atas kegiatannya sendiri
12. Jadi orang yang sopan-santun
13. Jadi orang yang hemat dan jangan boros
14. Hati2, teliti, cermat, re cek
15. Disiplin, jujur, dan bertanggung jawab
16. Pemaaf dan humoris
17. Bersahaja dan wajar, jangan sombong

Terimakasih Pah, Mah buat kontrolnyaa... Nana selalu berusaha jadi apa yang mama papa inginkan...
-Love-

Untuk yang bertanya...


Setelah perubahan yang terjadi pada diri saya, ga heran kalau saya pasti akan ditanyakan hal-hal seperti ini:
Sejak kapan, Na?
Kenapa tiba-tiba berubah gini? Alasannya apa?

Untuk yang bertanya kapan, dan mengapa… Inilah jawaban versi saya… Maap kalau jawaban ini tidak sesuai dengan harapan anda semua..

Sebelum saya menjawab sejak kapan, saya akan sedikit bercerita asal usul perubahan saya. Ciieelllaahh…

Keinginan untuk ‘berubah’ sebenarnya udah lama, bahkan semenjak saya masuk kuliah. Mengapa selalu diundur dan diundur terus, itu karna saya selalu gagal diskusi sama orang tua, terutama papa. Yup, papa boleh jebolan dari pesantren, tapi untuk urusan anaknya akan berjilbab, justru papa sendiri yang mengulur-ulur. Awal saat masuk kuliah, saya dan orang tua saya sudah tahu, kalau banyak sahabat saya yang cowok juga kuliah di Semarang, ditambah lagi, saya masuk jurusan dimana mayoritasnya cowok. Ketika saat itu saya berjilbab, mungkin akan terkesan negatif ketika saya hanya sendirian diantara teman2 saya yang laki-laki. Atau, justru komentar seperti ini yg saya dapatkan ‘iihh itu cewe, berjilbab, pergi sama cowok mulu, ganti2 lagi’. Yup, you right dad, tanpa berjilbab pun, saya pernah mengalami hal itu. Apalagi kalau saat itu saya berjilbab.
Lantas, mungkin ada yg bertanya, berjilbab ga berjilbab kan tetep diomong, ngapain coba, apa bedanya? Jelas beda. Secara mental, emosial, jelas beda. Bisa jadi, kl saat itu saya berjilbab, saya meninggalkan sahabat dan teman2 saya hanya untuk jaga nama baik. J
Saya rasa itu tanggapan yg wajar, sangat wajar. Dan saya tidak pernah ngerasa sakit hati untuk itu. Tinggal bagaimana saya bersikap aja. Mereka hanya tidak / belum mengenal saya saat itu.
Dan saya tahu kenapa papa belum mengijinkan saya saat itu, supaya karakter saya dikenal dulu sama orang2 baru di sekitar saya.

Merasa sudah cukup mengenal dan dikenal orang-orang sekitar, keinginan kuat itu datang lagi. Lagi2, untuk memutuskan sesuatu, saya pasti diskusi dulu sama orang tua. Dan untuk kedua kalinya, papa saya mengulur lagi. Kali ini dengan alasan, kalau nanti saya berjilbab, apakah saya bisa bebas berinteraksi dengan dunia luar, bebas berteman dengan komunitas manapun, dan bebas belajar kehidupan. Papa takut, yang kamu dapetin ya itu2 mulu. Kadang, pandangan orang ‘luar biasa’, orang yang mengenakan ‘atribut’ itu, yaa temannya yg baik-baik, yang pinter2, yang membawa dampak positif, dan selalu bisa memberi manfaat. Kenapa? Karna mereka terlalu baik untuk berteman dengan orang yang ‘luar biasa’ itu. Orang ‘luar biasa’ ngerasa ga pantes berteman sama mereka.  (Mohon dicerna baik2 kalimat ini, saya bingung bagaimana menulisnya, intinya seperti itulah)

Dan bisa ditebak, lagi-lagi papa bener. Dan saat ini, saya merasa beruntung, saya beruntung pernah mengenal dan punya banyak teman-teman yang unik, yg beraneka karakter, beraneka strata pendidikan, pekerjaan dari yg haram sampai yg halal, jabatan dari yg munafik sampai yg jujur, dari perempuan nakal sampai solehah, dari laki-laki bersolek sampai yang soleh, mau segala apa, Alhamdulillah ada. Dan Alhamdulillah, saya masih aman dari pengaruh negatifnya dan sebisa mungkin membuat yg negatif jadi positif. Terimakasih buat kontrolnya, pah, mah…

And now, 8 Juni 2011, saya hanya berusaha menjadi yang lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih buat support kalian selama ini. Selalu ingatkan saya yaa kalau ada yang salah dari saya…

Papa’s quote:
“berteman dengan orang tidak baik, bukan berarti kamu jadi ikut2an ga baik. Buktikan itu, walaupun hanya untuk papa dan mama”



Nana’s quote:
“Saya nyaman dengan semua yang pernah saya dapatkan selama ini, termasuk sekarang”
 

Total Tayangan Halaman

Search